INILAH.COM, Jakarta - Desainer dunia Giorgio Armaini menampilkan atmosfer futuristik pada pergelaran Armani Prive di Paris Coute Fashion Week.
Mengaku terinspirasi dari sinar bebatuan permata, Armani menghasilkan pakaian futuristik dan penuh struktur dimana-mana, sesuatu yang mirip dengan apa yang sesekali dilakukan Thierry Mugler atau Pierre Cardin. Gaun, cropped jacket, rok selutut, dan legging membalut tubuh model dengan warna metalik yang berkilauan.
Topi yang tampak seperti piring logam buatan Philip Treacy dan platform heels berujung lancip melengkapi koleksi tersebut dengan tegas dan berani. Terdapat juga aksesoris yang striking seperti sarung tangan dengan elemen sequin, masker yang bertahtakan kristal dan clutch dalam warna-warna cerah.
Topi lebar berbentuk UFO dan anting-anting yang menggantung indah juga menghiasi tampilan para model yang berjalan tanpa senyum dengan lipstik ungu tua.
Teknik kain yang canggih dan efek cermin menjadi kelebihannya dibanding karya haute couture lainnya. Merah, biru dan hijau dari bahan sutra yang diolah bersama logam sangat dominan malam itu.
Namun segala keunikan ini tidak seperti tampilannya yang kaku dan dingin. Materi yang digunakan benar-benar ringan dan lentur ditambah siluet lengkung yang pas mengikuti bentuk tubuh sehingga tetap nyaman dikenakan. [mor]
Mengaku terinspirasi dari sinar bebatuan permata, Armani menghasilkan pakaian futuristik dan penuh struktur dimana-mana, sesuatu yang mirip dengan apa yang sesekali dilakukan Thierry Mugler atau Pierre Cardin. Gaun, cropped jacket, rok selutut, dan legging membalut tubuh model dengan warna metalik yang berkilauan.
Topi yang tampak seperti piring logam buatan Philip Treacy dan platform heels berujung lancip melengkapi koleksi tersebut dengan tegas dan berani. Terdapat juga aksesoris yang striking seperti sarung tangan dengan elemen sequin, masker yang bertahtakan kristal dan clutch dalam warna-warna cerah.
Topi lebar berbentuk UFO dan anting-anting yang menggantung indah juga menghiasi tampilan para model yang berjalan tanpa senyum dengan lipstik ungu tua.
Teknik kain yang canggih dan efek cermin menjadi kelebihannya dibanding karya haute couture lainnya. Merah, biru dan hijau dari bahan sutra yang diolah bersama logam sangat dominan malam itu.
Namun segala keunikan ini tidak seperti tampilannya yang kaku dan dingin. Materi yang digunakan benar-benar ringan dan lentur ditambah siluet lengkung yang pas mengikuti bentuk tubuh sehingga tetap nyaman dikenakan. [mor]